Kata “barong” memiliki beberapa pengertian. Dalam bahasa Sansekerta, barong memiliki arti beruang, yakni berasal dari kata “B (h) arwang”. Selain itu barong berarti pula akar-akaran yang hidup di dekat rumpun bamboo. Berarti juga pertunjukan yang berwujud tiruan dari binatang buas. Melihat dari arti kata tersebut, makna terakhir yang lebih mengarah pada kesenian barong. Blambangan atau Banyuwangi memeliki beberapa barong. Yaitu barong Kemiren, Perejeng, Using/Blambangan.
Menurut alkisah wujud barong merupakan hasil dari pertarungan antara dua bangsawan Bali dan Blambangan yaitu Minak Bedewang dan Alit Sawung. Mereka saling bertarung dengan wujud Harimau Besar dan Burung Garuda. Namun setelah mendengarkan suara menggelegar layaknya halilintar dan suara tanpa wujud itu mengingatkan mereka untuk berhenti bertarung. Akhirnya mereka berdamai lalu kedua makhluk menyeramkan itu bersatu. Mulai saat itu mayarakat Osing mensimbolkan barong sebagai simbol persatuan. Diyakini, barong bisa mengusir pengaruh jahat,penyakit dan segala bahaya. Hingga kini, tarian Barong dan barong sangat disakralkan. Sebelum ditarikan, barong wajib diberi ritual khusus. Jika tidak, akan berbahaya bagi penari dan warga sekitar. Barong juga tidak sembarangan ditarikan. Ditarikan terutama untuk ider bumi atau selamatan desa. Nilai mistis barong tetap dijaga. Mereka yang berhak menari barong adalah orang pilihan alam.Jika ditelisik terdapat beberapa versi sejarah mengenai asal usul Barong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar